Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan wilayah negara kelautan dengan luas laut 7,9 juta km2 (81 %) dari seluruh luas wilayah dan wilayah darat 1,86 juta km2 (19 %), terdiri atas 17.504 pulau (7.870 pulau yang sudah bernama dan 9.634 pulau belum bernama), dengan garis pantai sepanjang lebih dari 81.000 km. Kepulauan tersebut tersebar antara 60 08` LU dan 110 15` LS dan antara 940 45` BT dan 1410 056` BT.
Berdasarkan pembagian wilayah, saat ini wilayah administrasi terdiri dari 33 provinsi, 91 kota, 5.641 kecamatan dan 71.555 kelurahan/desa yang terbagi atas wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan Wilayah Kawasan Barat Indonesia (KBI). Total luas kawasan Timur Indonesia 1,8 juta km2 atau dua kali lipat luas wilayah Kawasan Barat Indonesia (0,6 juta km2 ) yang meliputi 16 provinsi, 157 kabupaten, 27 kota, 1.994 kecamatan dan 23.432 desa dan kelurahan. Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 tahun 2005 tanggal 28 April 2005 maka luas daerah dan pembagian daerah administrasi menurut propinsi di Indonesia seperti berikut:
a.Kawasan Barat Indonesia terdiri dari Jawa, Sumatera, dan Bali ;
b.Kawasan Timur Indonesia terdiri dari Sulawesi, Kalimantan, Maluku, Papua, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur
Kawasan Timur Indonesia yang terdiri dari 16 propinsi adalah masing-masing, Propinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
Sebagai negara kelautan Indonesia terdiri dari kepulauan kecil dan besar yang menurut penyebarannya jumlah pulau bernama paling banyak dijumpai di Kawasan Timur Indonesia sebanyak 4.882, yang tersebar di Pulau Sulawesi sebanyak 1.096 pulau, Papua dan Papua Barat 1.257 pulau, Maluku 866 pulau sedangkan penjabaran pulau yang belum bernama di Kawasan Timur Indonesia sebanyak 6.234 pulau yang tersebar di Pulau Papua sebanyak 1.286 pulau, Pulau Maluku sebanyak 2.030 pulau, Pulau Nusa Tenggara 1.122 pulau, Sulawesi sebanyak 1.404 pulau, dan Kalimantan 392 pulau.
Bertolak dari potensi wilayah darat, kepulauan, lautan, industri maritim, perdagangan Kawasan Regional dan Internasional serta pertumbuhan ekonomi maka dalam rangka memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang terdidik, professional, dan kompeten dibidang pelayaran sehingga didirikan Politeknik Ilmu Pelayaran di Makassar (PIP) berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan nomor : KM.81 tahun 1999 tentang organisasi dan tata kerja sebagaimana telah dirubah dengan KM. 070 tahun 2002. PIP Makassar merupakan perguruan tinggi kedinasan di lingkungan Departemen Perhubungan, dipimpin oleh Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan.
PIP Makassar sebagai pendidikan tinggi pelayaran sehari-hari secara administratif dibina oleh Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan, dan secara teknis operasional dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Laut.
PIP Makassar mempunyai tugas melaksanakan pendidikan profesional program diploma bidang keahlian nautika, teknika, serta ketatalaksanaan angkutan laut dan kepelabuhan.
Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar dalam merespon perubahan kondisi strategis internal dan eksternal organisasi sejak berdirinya telah mengalami banyak perubahan nama dan bentuk lembaga. Perubahan tersebut seperti berikut :
Tahun 1921 – 1946 Sekolah Pelayaran Dasar
Tahun 1946 – 1950 Opleiding Scheepvaart School Celebes (OSC)
Tahun 1947 – 1950 Midlebare Zeepvaart School (MZS)
Tahun 1950 – 1964 Sekolah Penyeberangan Laut Sulawesi (SPLS)
Tahun 1964 – 1972 Sekolah Pelayaran Makassar (SPM)
Tahun 1972 – 1979 Sekolah Pelayaran Menengah Ujung Pandang (SPMUP)
Tahun 1979 – 1999 Balai Pendidikan dan Latihan Pelayaran Ujung Pandang
a.1979 – 1982 : MPI/AMK-PI;
b.1982 – 1984 : Crash Program;
c.1983 – 1994 : Program Strata A/Dploma III;
d.1995 – 1999 : Program Diploma-IV Pelayaran
Tahun 1999 – skrg Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar, Diploma-IV Pelayaran
Belum ada tanggapan untuk "Sejarah PIP Makassar"
Posting Komentar